seperti bisikan kecil ajaah ya...

www.golden-bux.com

Senin, Mei 26, 2008

Untitled.2

HHHhhh...sudah pagi rupanya. Aauuww..badan ini serasa patah tak bertulang. Lemas dan letih kurasakan seiring nafasku yang masih saling belomba. Hahhahhaa...rupanya perjalanan semalam telah membakar habis energi yang kusediakan untuk hari ini.

"Kriiiiiing..Kriiinggg..."
Hehe...suara hand phone ku memecah kosongnya tatapan ku saat aku membuka jendela beberapa menit yang lalu.


"Yaap..Haalouuww..!!!"
"La..loe ke base camp sekarang yach...Penting jeNG..!!!"
"Harus seKarang Rey..?"
"HARUS..." dan Tuuut...tuuut...tUUUuu...tt!
"Haaahhh..Rey, biasa banget tuw. kalo udah maunya ga bisa di tolak emank" gumam ku dalam hati.

Segera beranjak mandi, bebenah diri...Okay udah cantik en Im readY.

"Haallluuu ceMuaaa" sapaku sesampainya tepat di depan pintu Broken Line Camp.
"Rey mana" Tanyaku
"Dalem..sama ceweknya tuw" jawab Indah yang sepertinya sedang marah, sedih dan kosong. Entah apa yang terjadi padanya kemarin. Setelah pulang dari pesta kecil itu rupanya. Mungkinkah niy anak satu mengalami kejadian yang sama seperti aku, shinta, mitha, dede dan mumul..?! Sudahlaah...jiwa dan ragaku sendiri sedang letih dan ga karuan.


"Rey...HAaayyy..." aku berteriak sembari membuka pintu kamar.

"WHAAAAT..."
"Ndaaaah...Ndah...." Teriakku memanggil indah dengan panik. Sangat panik, takut dan...Ahhh..!!! Bagaimana tidak tubuh rey tertidur manis di atas ranjang dengan darah yang keluar dari mulut dan hidungnya. "Maksud...?!?!"

“Hhhh..koq bias la..???? Tanya Indah yang sama kaget dang a karuannya seperti ku
“Man ague taw….!! Gimana nIy..??!! Cewek nya mana..?!?!”

Aku dan Indah terdiam di pintu tanpa mendekati rey. Jujur kami takut dan sangat panic.
“Telp anak-anak..Buruan..”

Rangga…adalah orang pertama yang ku telphon.

Rangga dating dan kami langsung membawa rey ke rumah sakit. Dan…ternyata Rey memang tak bias diselamatkan. Rey meninggal Karen over dosis.

“OD..?!?! tadi rey sama ceweknya di dalem, gue lihat koq” Samber Indah.
Aku masih diam tak mengerti…

“Trus cewewknya mana..?! Ayu?” Tanya Rangga
“Bukan..tapi cewek. Gue belum kenal” Jawab Indah
“Kapan Rey setia ma satu cewek. Player inniy...” Aku angkat bicara

Masih di rumah sakit dan satu per satu anak-anak mulai datang.

Koq biasa..? Gimana ceritanya..” Rata-rata pertanyaan itu yang mereka tanyakan…

Ya..pertanyaan itu sama dengan yang “Pak Polisi” tanyakan pada kami.

Aku, Indah dan Rangga hanya menjawab ala kadarnya. Kasihan Indah..porsi introgasi yang dia dapat lebih dari porsi kami. Ya…terang saja, karena hanya dia yang tahu betul keadaan camp sedari camp dibuka tadi pagi.


Proses penyelidikan sepertinya telah ditutup. Rey pure OD oleh ulahnya sendiri.

“Kenapa dia memintaku untuk datang ke camp..?!?! Hanya untuk melihatnya Ko-ID karena OD?!?!” Ada apa ini…kejadian ini tak biasa di otak ku. Entah mengapa aku merasa Rey sengaja menyuruh ku datang.

3 Hari berlalu sejak tragedy Rey. Siang ini aku merasakan sepi yang mendalam. Aku belum berani datang ke camp, mungkin sedikit trauma. Shinta dan yang lain pun belum menghubungi ku. Aku pun tak ingin menghubungi mereka. Sepertinya kesendirian ini yang memang ku inginkan walaupun cukup menyiksa ku.
Langkah ku menuntun ku menuju kursi goyang sebelah lemari. Sejenak ku nikmati berayun-ayun layaknya seorang nenek-nenek yang sedang menanti ajalnya dengan tenang. “Hhhh..Jahat banget siy!”

“La…besok” loe harus rajin rapiin lemari loe yach…pada berantakan niy…”
Hey..kata’ Rey beberapa minggu lalu terngiang jelas di telinga ku. Hingga mendorong semangat ku untuk merapikan lemari ku yang tidak pernah berantakan. Ya…lebih tepatnya aku selalu menata lemari ku, lalu kenapa Rey….?!?!?!

I Got a Letter. Behind da heap of my dress.

Surat dari Rey,,,
“Inget la…life’s so simple. U just have to breathe to stay alive. Never let your self go down…even u cant take what u want. We have everything, we don’t need more. I love You..My little angel, Take care your self. One more…JANGAN GAMPANG PERCAYA SAMA ORANG LAIN SEKALIPUN ITU SAHABATMU. Tapi kalo percaya ma gue sich..ga’ apa-apa non, hehhehehe..”

“REY MEMANG NIAT BUNUH DIRI”
Mungkinkah…??? Seorang laki-laki berusia 23 tahun, dengan kesempurnaan fisik yang dia miliki..?!?! Tuhan…beikan petunjuk mu…

Rey…seorang teman yang baik bagiku. Selalu ada saat aku membutuhkannya, setia menemaniku mengeliligi bali saat aku ingin merasakan dunia. Rey…selalu bias mencipatakan zona baru dalam imaji ku.
Rey memang Playboy, banyak hutang dan…ya sejauh ini, itu yang kutahu. Kami terbiasa untuk tidak membicarakan keluarga. Dan kurasa dia tidak memilik keharmonisan dalam keluarga. That’s why..aku bertemu dengannya di zona Broken Line. Namun masih tak habis pikir jika seorang pria dewasa menyerah dalam hidupnya.

Ada Sesuatu yang lain. Yaa….dan aku akan segera mengetahuinya….

to be continued...

0 komentar: